Cerita Dewasa Kuperkosa Tante Pipit di Gudang Tua – Kali ini SIANGMALAM228 akan menceritakan Cerita Sex Tante Pipit yang kuperkosa disebuah Gudang Tua. Mau tahu kelanjutan ceritanya? Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.
Panggil saja aku Ihksan. Aku pria berumur 22 tahun. Aku kuliah di Yogja, dan aku tinggal bersama tanteku. Tanteku bernama Tante Pipit. Usianya sekitar 32 thn, tinggi badanya sekitar 165cm, dan dadanya wooow… mungkin berukuran 36 B, pantatnya pun sungguh sintal. Tante Pipit adalah janda kembang yg bekerja sebagai seorang akuntan di Yogya.
Sebagai laki-laki normal siapa saja yg melihat Tante Pipit pasti akan terpesona, tdk terkecuali aku. Suatu sore ketika Tante Pipit sedang mandi, aku memberanikan diri untuk mengintip lewat lubang kunci. Aku melihat dgn jelas tubuh polos dirinya. aku melihat “melon” nya yg besar, indah yg sangat mantap jika kunikmati batinku. kulihat puting mungilnya yg bewarna kecoklatan, lembahnya yg ditutupi oleh “rerumputan kecil”. Secara tdk sadar “Pisang Ambonku membesar”.
Ketika, Tante Pipit hendak keluar dar kamar mandi aku segera meninggalkan kamar mandi dan duduk disofa ruang santai. Masih terlintas bayangan tubuh polos Tante Pipit tadi. Aku lihat Tante Pipit menuju kamarnya hanya dgn berbalut handuk. Kulihat pantatnya yg sekal dan ingin sekali kumeremasnya. Selang 20 menit kemudian Tante Pipit keluar dari kamarnya dan mengenakan Kemeja Putih ketat selaras dgn rok hitam yg ketat pula.
“Ihksan, jaga rumah dulu y…?Tante mau pergi meeting sebentar dgn karyawan tante. Pulangnya sekitar jam 9 malam. ” katanya.
“Oke, Tante” kataku.
Lalu tante segera menuju garasi dan segera menyalakan mobilnya. Setelah tante pergi aku iseng kekamarnya. Aku, masuk kekamarnya yg tdk terkunci itu. Aku kagum melihat keartistikan kamarnya. Aku segera membuka lemari pakaiannya. Dilemarinya kutemukan 2 buah vibrator miliknya. Aku pun maklum karena Tante Pipit sudah janda selama 2 thn. Aku segera mencari benda yg kuinginkan.
Tak lama kemudian aku menemukan CD warna pink miliknya beserta Bra pink miliknya yg besar. Branya saja besar apalagi dlmnya, kataku dlm hati. Ukuran Branya kira-kira 36 B. Aku segera mengambil kedua barang itu lalu bergegas menuju kamarku.
Aku segera menciumi dan menjilati BHnya, seolah-olah aku menciumi dan menjilati payudaranya yg montok. Setelah puas menciumi dan menjilati branya, aku segera mempermainkan celana dalam sexy miliknya. Aku raba-raba dan kujilati celana dalamnya seolah-olah aku sedang meraba dan menjilati Meqinya. Kemaluanku semakin mengeras dan tdk sanggup lagi menahan magma yg akan keluar. Aku segera mengeluarkan K0ntolku dan segera mengocoknya. Tdk lama kemudian aku arahkan k0ntolku di CD, lalu keluarlah sperma kentalku membasahi CD pink miliknya.
“Oh…… yeeessss…. ” jeritku kepuasan beronani dgn CD nya.
Akupun segera bergegas untuk mandi.
Jam menunjukkan pukul 19. 10. Tak lama kemudian terdengar mesin Mercy S Class milik Tante Pipit. Lalu Tante Pipit membuka pintu depan.
“Lagi nonton apaan San…?” katanya mengkagetkanku
“Lagi nonton Sketsa Tan” kataku.
“Oyaa…, nich ada oleh-oleh kue buat kamu” katanya
“Terima kasih Tan” jawabku.
Aku segera memakan kue yg diberikan tante, seraya menyaksikan tante berjalan menuju kamarnya. Tak begitu lama tante keluar dgn setelan dress warna ungu, dgn belahan dada yg sedikit terbuka.
“Kamu sudah makan, San…?” katanya
“Sudah tan” jawabku
“Kalau begitu makan dulu y. ” katanya lagi
“Oke tan” jawabku
15 menit kemudian Tante Pipit selesai makan dan segera bergabung denagnku menonton kelucuan Sketsa. Tante duduk disebelahku, sesekali aku mencuri pandang kepayudaranya yg besar itu. Jantungku berdegum kencang menyaksikan payudaranya montok terbungkus dress warna ungu. Seolah-olah dress warna ungu yg dikenakannya tdk sanggup menahan dadanya yg montok itu.
Jam menunjukkan pukul 21. 30.
“San, tante tidur dulu y. ” katanya
“Y” jawabku singkat
Pukul 24.00, aku bergegas untuk pergi tidur.
Keesokan harinya pukul 07. 00 aku bangun dari ranjangku dan segera bergegas menuju kamar mandi. Aku lihat Tante Pipit sudah siap untuk kekantor. Aku segera masuk kekamar mandi. Ketika sedang asyik mandi, Tante Pipit mengetuk pintu kamar mandi
“Tante berangkat dulu y…” katanya
“Y, tante” jawabkuku.
5 menit kemudian aku keluar kekamar mandi dan bergegas menuju kamar untuk berpakaian. Tdk lama kemudian aku sudah rapi dan siap berangkat kekampus. Aku segera menuju garasi, lalu kunyalakan motor Ninja 250cc milikku.
Seusai kuliah usai aku segera menemui ke 4 temanku yg juga memiliki maniak sex. Kami berlima segera merencanakan untuk mengerjai Tante Pipit.
Hari yg direncanakan pun tiba. Kami berlima menunggu Tante Pipit dipersimpangan jalan dekat kantornya. Pukul 18. 00 yg ditunggu akhirnya keluar dari kantor. Kami segera mengikuti Tante Pipit dari belakang. Didlm mobil, aku menumpahkan banyak cairan Chlorofom untuk membius Tante Pipit. Akhirnya Tante Pipit sampai dirumahnya. Aku melihat keadaan disekitarku, keadaan jalan komplk perumaha sepi. Segera aku turun dari mobil, lalu menyekap hidung tante dari belakang dgn menggunakan sputangan yg sudah diberi Chlorofom. Tante sempat meronta-ronta, tp tangan kananku mencengkram kuat tubuhnya. Tdk berapa lama kemudian tante pun tertidur.
Aku segera menggendong tubuhnya dan segera berlari menuju mobil. Anton segera memembukakan pintu mobil untukku. Sementara itu, Bobby segera memasukkan Mercy S Class tante kedlm garasi. Setelah Bobby selesai, kami segera meninggalkan tempat itu dan segera menuju tempatyg sudah kami rencanakan sebelumnya. Setelah didlm mobil, aku segera melepasan topeng yg aku kenakan.
“Kamu, gila juga y San. Tante sendiri mau ditiduri” kata Bobby kepadaku.
“Tante, kamu sexy juga y…?” kata Anton yg duduk disebelah Tante seraya meremas-remas dadanya.
“Eh, Bob kamu bawa handicamkan…?” kataku kepada Bobby yg duduk dibelakang.
“Bawa” katanya seraya mengeluarkan handicam dari ranselnya.
“Siap rekam Bob” kataku seraya mengulum bibir sexynya.
Aku dan Anton bergantian mengulum bibir sexynya. Aku dan Anton meremas-remas dadanya yg sekal itu. Sementara Bobby asyik merekam adegan kami. Tyo, yg duduk didepanku dan Rizal yg sedang menyetir asyik melihat adegan kami lewat kaca tengah yg ada dimobil.
30 menit kemudian, am sampai digudang tua yg sudah tdk terpakai. Mobil Avanza milik Rizal diparkir didlm gudang. Kami pun segera turun. Aku menggendong tubuh Tante Pipit yg tengah tertidur. Kami segera mencari tempat untuk membaringkan tubuh Tante Pipit.
Aku menemukan sebuah meja besar, usang, dan berdebu. Aku segera membaringkan tubuhnya ke meja tersebut. Kami pun segera mengundi untuk menentukan siapa yg pertama menikmati tubuhnya. Beruntung, aku yg pertama menikmati tubuhnya, yg berikutnya Tyo, Bobby, Rizal, yg terakhir Anton.
“Shit… aku dapat ampas…!!!” gerutu Anton.
Aku segera melepaskan celana jeansku, kemudian kulepaskan CD ku. K0ntolku yg telah mengeras segera meloncat keluar. Kemudian, kulepaskan satu persatu kancing kemeja kantor milik Tante Pipit. Setelah lepas kancing terakhirnya, aku segera melepaskan kemejanya lalu kelemparkan ke bawah.
“Wooow…. ” sontak Bobby yg merekam tubuh tante
Setelah itu aku mebuka pengait restliting rok warna hitamnya. Kuturunkan perlahan-lahan kuturunkan restlitingnya. Laluku pelorotkan roknya. Lalu, kulempar roknya kelantai. Kini tubuh tante hanya berbalut BH warna hitam dan CD dgn warna yg sama. Aku segera naik kemeja.
Aku, segera melumat bibir sexynya, kujilati belakang telinga kanannya, dan kugigit mesra telinga kanannya. Setelah puas aku segera melepaskan pengait BHnya. Setelah lepas, segera kujatuhkan BH hitamnya kelantai. Kini dihadapanku terhampar tubuh polos bagian atas milik Tante Pipit.
Kuraba-raba, kuremas-remas perlahan payudaranya. Remasanku perlahan-lahan semakin keras, puas meremas dadanya aku segera memilin-milin mesra puting mungil miliknya. Setelah puas, aku segera menjilat-jilati puting kecoklatan miliknya. Kujilati puting yg kanan lalu yg kiri berulang-ulang. seraya tanganku meremas-remas dadanya. Ketiga temanku duduk di lantai seraya menyaksikan adeganku dgn Tante Pipit.
Puas dgn dadanya, segera kulepaskan CD sexy warna hitam miliknya. Setelah itu, kulemparkan CDnya kelantai. Aku, takjub dgn Meqinya yg ditumbuhi reremputan kecil.
“Damn…. Shiit…. ” sontak Bobby lagi.
Aku meraba-raba bibir Meqinya yg ditumbuhi rerumputan kecil. Kumasukan jari tengahku kedlm meqinya. Kucoblos-cobloskan jari tengahku semakin lama semakin liar. Setela puas segera kulepaskan jari tengahku dari meqinya. Lalu, kucari-cari Clitorisnya dgn jari manisku. Kutemukan Clitorisnya, lalu kepencet-pencet Clitoris mungilnya, kujilat-jilati Clitorisnya berulang-ulang. Tiba-tiba aku merasakan bibirku basah oleh cairan kental dari meqi Tante Pipit.
‘Hm… tampaknya tante orgasme nich” kataku dlm hati.
Setelah itu aku mulai mengepaskan K0ntolku dgn Meqinya. Setelah K0ntolku masuk semuanya, aku segera menggerakkan maju-mundur tubuhku. K0ntolku dgn leluasa keluar masuk di Meqinya. Sementara bibirku asyik melumat bibir sexy miliknya, dan tanganku memeluk punggung sintalnya.
25 menit kemudian aku tdk sanggup lagi menahan gejolak magmaku yg akan keluar. Akhirnya Spermaku keluar didlm meqinya. Aku kemudian melepaskan K0ntolku yg belepotan cairankudan cairan dari meqi Tante Pipit.
Kubuka mulutnya sexynyadan kuhadapkan ke k0ntolku, lalu kumasukkan k0ntolku kedlmnya. Kumaju-mundurkan kepala tante. Lalu, Spermaku keluar lagi didlm mulutnya.
Setelah itu giliran Tyo, kulihat Tyo membersihan sisa-sisa spermaku di Meqi dan bibir Tante Pipit. Sekaran giliranku melihat adegan sex tanteku dgn Tyo. Tyo melalukan adegan sex yg hamir a dgn apa yg aku praktekkan tadi.
20 menit pun berlalu dan Tyo pun sudah selesai ngesex dgn tanteku. Kini giliran si Bobby. Ketika iliran Bobby aku yg menjadi cameramennya untuk adegan sex Bobby dgn Tanteku.
25 menitpun berlaludan Bobby pun sudah selasai ngesex dgn Tante Pipit. Kini giliran Rizal. 30 Menit kemudian Rizal telah selesai. Dan, yg terakhir Anton.
30 menitpun berlalu, Anton pun telah selesai dgn tubuh tante. Kami pun tdk puas kalau hanya ngesex sekali dgn Tante Pipit. Kami pun menggilirnya lagi, sesuai dgn undian tadi. Kami menggilirnya samapai kami merasa puas.
Kira-kira pukul 02. 00 ketika giliran Anton ngesek dgn tante, tante perlahan-lahan mulai sadar. Aku segera melempar topeng ke Rizal dan Rizal pun sudah memakai topengnya. Ketika Tante Pipit sepenuhnya tersadar kami sudah memakai topeng masing-masing.
Tante terkejut ketik tubuhnya bugil dan K0ntol Anton masih menancap dimeqinya. Tangen Rizal mencoba menahan gerakan kedua tangannya. Tampaknya Anton kewalahan menghadapinya. Kamipun segera membantu Anton memegangi tangan, kaki, dan tubuhnya erat-erat. Tp, tubuh, dan tangan tante meronta lebih keras daripada yg tadi. Lalu, Bobby segera mengambil pistol mainan yg mirip dgn yg asli ke kepala Tante Pipit.
“Diam…. !!!! ” bentak Bobby seraya memukulkan gagang pistol mainan itu kepelipis kiri Tante Pipit
Darah segar mengalir dari pelipis kirinya.
“Apa mau kalian…?” katanya sambil menangis
“Yg, kami mau adalah tubuh kamu yg sexy untuk melayani nafsu kami semalaman” kata Bobby menunjuk kearah kami semua.
Tante Pipit pun terlihat pasrah dan terus menangis tdk percaya kalau tubuhnya akan kami gilir semalaman. Anton pun segera melanjutkan menggoyang tubuh tante, sementara Bobby masih menodongkan pistol mainan kekepala Tante Pipit.
“Yaik…. ” erang tante mengerang keras ketika Anton menggoyang tubuhnya dgn keras.
Setelah puas menggoyang tubuh tante, Anton segera mengeluarkan Spermanya didlm Meqinya.
Setelah itu giliranku. Kutarik paksa kedua tangan tante, lalu menyuruh tante berlutut. Kujejalkan K0ntolku dibibir indahnya. Kupaksa bibirnya agar membuka. Lalu kujejalkan K0ntolku didlm bibirnya. Kulihat Tante Pipit menangis, tp ku acuhkan saja. kugerakkan kepalanya maju mundur dgn paksaan tanganku.
Puas dgn gerakkan tadi aku segera menyuruh Tante berbaring di meja. Aku tarik tubuh indahnya hingga ketepi meja, dan kuangkat pahanya tinggi-tinggi. Kumasukkan K0ntolku dgn keras kedlm Meqinya. Kugoyang keras tubuhnya, seraya kedua tanganku meremas-remas dadanya. Setelah puas kulepaskan k0ntolku dari meqinya.
“Achh… achh…” erangnya seraya menitikkan air mata, ketikaku mulai menggoyang tubuhnya dgn keras.
Lalu, aku naik ke kemeja dan menyuruh tante untuk posisi menunging. Tante sudah dgn posisi menungging. Aku segera mengepaskan k0ntolku dgn meqinya. Segera kumasukkan k0ntolku kedlm meqinya. Dinding meqinya seolah menekan keras k0ntolku. Segera kugoyang hebat tubuhnya, kuremas-remas pantat sintalnya, sesekali aku remas dadanya yg menggantung dan bergoyang mengikuti irama. Kuletakkan kedua tangan tante dipunggungnya, lalu kutarik punggungnya kebelakang. Kukecupi telinga kanandan kugigit mesra telinga kanannya. Kemudian kugoyang hebat tubuhnya, dan kedua tanganku meremas-remas payudaranya dgn keras.
“Augh…. Achhhh…” erangnya
Magmaku sudah tdk sabar untuk keluar. Segera saja kutumpahkan magmaku didlm meqinya. Setelah aku, kini giliran keempat temanku. Setelah keempat temanku selesai menggilir Tante Pipit, aku berencana membuat adegan yg lebih hot lagi. Aku, Tyo, Bobby bergabung satu group. Sedangkan Rizal, dan Anton bergabung satu group.
Aku segera tidur terlentang diatas meja, lalu kusuruh Tante Pipit naik keatas tubuhku. Tante Pipit mengepaskan meqinya dgn k0ntolku. Setelah masuk, tante menggoyang tubuhnya perlahan. Tante tdk tahu kalau Tyo naik kemeja tepat dibelakangnya. Tyo segera menunggingkan tubuhnya, lalu mengepaskan k0ntolnya dgn lubang duburnya.
Perlahan-lahan k0ntol Tyo mulai masuk dilubang duburnya. Tante pun sempat meronta-ronta kesakitan, ketika k0ntol Tyo yg besar itu masuk kelubang duburnya. Darah segar keluar dari lubang dubur Tante Pipit. Ketika k0ntolnya telah masuk semuanya dilubang duburnya Tyo, segera menggoyang tubuh tante perlahan.
“Accchhh…. acchh…” erangnya.
Ketika tante mengerang kenikmatan, Bobby segera naik keatas meja. Boby berdiri tepat dihadapan Tante Pipit. Bobby mengangkat kepala Tante Pipit, danmenjejalkan k0ntol perkasanya dimulutnya. Kini mulut tante asyik mengulum k0ntol Bobby. Gerakkan kami bertiga semakin liar. Tyo dibelakang, aku tepat dibawahnya, sementara Bobby tepat dihadapannya.
Sementara itu tangan-tangan kami tdk kalah liarnya. Tangan Tyo, asyik meremas-remas pantatnya, dan payudaranya, sementara tanganku secara bersamaan dgn Tyo meremas-remas payudaranya dgn keras, sedangkan tangan Bobby asyik meremas-remas rambutnya. Goyangan, kami semakin menggila, adegan itu berlangsung kurang lebih 20 menit. Tyo yg pertama mengeluarkan magmanya dilubang dubur tante, kedua segera kukeluarkan magmaku didlm meqinya, tak lama kemudian disusul Bobby yg mengeluarkan di mulutnya. Setelah puas, kami segera turun dari meja. Tampak, tubuh tante terkulai lemas.
Tak, lama kemudian Anton dan Rizal mulai membersihkan sisa-sisa sperma kami disekitar lubang dubur, meqi, dan mulutnya. Setelah semuanya bersih mereka tak memberi waktu istirahat kepada tante. Mereka berdua mulai melakukan adegan yg sama dgn kami bertiga lakukan. Kulihat, Boby asyik mrekam adegan mereka layaknya cameramen, sedangkan Tyo, tampaknya berusaha untuk mengatur nafasnya kembali.
20 menit pun berlalu. Anton dan Rizal tampaknya sudah selesai menggoyang tubuhnya. Aku memberikan 5 menit untuk tante mengatur nafas. Setelah nafasnya kembali normal, aku tarik kedua tangannya dan suruh dia berlutut. Kami berlima mulai membentu lingkaran dan perlahan-lahan berjalan menuju tubuh tante. Kami, segera mengocok k0ntol masing-masing. Kemudian, kami menyemburkan sperma secara bersamaan kewajah tante.
Creeett…. Creeett… Creeett…. sperma kami membasahi wajah, rambut, dan sebagian dadanya. Kini wajahnya penuh dgn cairan sperma kami. Aku, segera menjejalkan k0ntolku kemulutnya. Kugerakkan maju-mundur kepalanya. Setelah k0ntolku bersih dari bercak sperma, kini giliran keempat temanku melakukan hal yg sama dgnku.
Bobby mengambil lap kering, dan melemparkannya ke tante. Bobby menyuruh tante untuk mengelap wajahnya dgn lap itu. Sementara aku mengambil gunting dan mulai menggunting kemeja yg tadi tante kenakan. Aku menggunting dibagian bawah dadanya, lalu menggunting kedua lengan kemejanya.
Setelah wajah tante bersih, aku melemparkan kemeja dan roknya yg telah kumodifikasi sedikit. Kemudian, aku menyuruhnya untuk memakainya kemeja tersebut tanpa BH dan kemudian rokknya tanpa CDnya. Tubuh tante sangat sexy memakai kemeja dan roknya yg telah kumodifikasi sedikit.
Rizal, berpura-pura menanyakan alamat rumah tante. Tante Pipit pun menjawabnya secara terbata-bata. Kami, segera menyuruhnya untuk segera menaiki mobil. Aku duduk ditengah bersama Tante Pipit, dan Anton.
Rizal, segera menghidupkan mesin mobilnya. Mobil pun melaju meninggalkan gudang tua itu. Selama, didlm mobil aku dan Anton bergiliran menciumi bibir tante. Sementara itu tangan kananku meremas dada kiri tante sedangkan tangan kanan Anton meremas dada kanannya.
Kira-kira pukul 04. 30 kami telah tiba dirumah Tante Pipit. Kami segera menarik paksa tubuhnya turun dari mobil. Aku melihat tubuhnya berjalan terhuyung-huyung lemas dan berusaha membuka pintu garasi. Sementara mobil yg kami tumpangi telah jauh meninggalkan rumah Tante Pipit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar